Rangkuman Mata Kuliah Manajemen Project Pertemuan 9

Pengelolaan Biaya Proyek

Biaya pengelolaan proyek adalah hal vital yang harus dicermati pengendaliannya agar tidak terjadi kerugian-kerugian yang dapat membuat proyek terhenti atau mengalami keterlambatan karena tidak adanya pasokan keuangan untuk pembelian material, pembayaran sewa alat, pembayaran tenaga kerja serta operasional proyek. Untuk memantau keuangan proyek diperlukan indikator arus kas proyek yang menunjukkan rencana dan aktual penggunaan biaya dalam periode waktu proyek, hal ini dapat ditunjukkan dengan histogram rencana dari anggaran biaya pelaksanaan proyek seperti, arus kas masuk yang terdiri dari pembayaran termin oleh pemilik proyek secara periodik selama durasi proyek, sedangkan arus kas keluarnya terdiri dari direct cost dan indirect cost untuk pembayaran material, penyewaan alat, pembayaran tenaga kerja, serta operasional proyek yang dikeluarkan selama durasi proyek.

Untuk pengendalian keuangan proyek selain dibuatkan perencanaan arus kas, juga dibuatkan arus kas untuk keadaan aktualnya sehingga memudahkan untuk melakukan koreksi bila terjadi penyimpangan di luar dugaan. Selain itu tiap periode juga dapat dimonitor dengan menentukan baseline menyesuaikan penjadwalan waktu, sehingga bila ada penyimpangan pada direct cost dan indirect cost, dapat segera diantisipasi sehingga kas proyek tidak menjadi negatif, yang menyebabkan kerugian bagi proyek.

Kontraktor menyusun anggaran belanja dan aliran kas proyek berdasarkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dialokasikan oleh pemilik proyek. Kontraktor atas dasar tersebut mengkaji ulang nilainya secara cermat sehingga dapat menyusun rencana anggaran pelaksanaan proyek (RAPP) dengan asumsi nilai pada RAB masih layak dan sedapat mungkin dihemat lagi mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

  1. Ketidakpastian kondisi lapangan serta kemampuan tenaga kerja lokal dan sumber material dapat direduksi dengan mengalokasikan biaya risiko.
  2. Bila salah perhitungan pada penawaran lelang, segera dilakukan identifikasi permasalahan dan dicari solusinya agar perusahaan tidak rugi.
  3. Menekan nilai pada RAB, pada RAPP akan memperbesar cadangan keuangan dengan keuntungan yang lebih besar.
  4. RAPP disusun lebih detail lagi dengan membuat diagram arus kas dalam interval waktu mingguan, bulanan, atau tahunan.

 

Dosen Pengampu : Ibu Iis Rostiawati, S.E., M.M.

Source :

Husen, Abrar. 2011. Manajemen Proyek. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Print Friendly, PDF & Email