Rangkuman Mata Kuliah Manajemen Project Pertemuan 11

Rekayasa Nilai (Value Engineering)

Value engineering atau rekayasa nilai secara umum dapat diartikan sebagai suatu usaha kreatif dalam mencapai suatu tujuan dengan mengoptimalkan biaya dan kinerja dari suatu fasilitas atau sistem. Oleh Zimmerman, rekayasa nilai diartikan suatu teknik manajemen yang terbukti berhasil, dengan menggunakan pendekatan sistematis untuk mendapatkan keseimbangan fungsional dan biaya, kesinambungan dan tambahan manfaat dari suatu barang atau jasa. Dalam praktiknya rekayasa nilai tidak hanya melakukan kegiatan penghemaran biaya, tetapi juga tetap mendapatkan fungsi yang meningkat, sehingga efektivias dan efisiensinya terjamin dan mendapatkan manfaat yang setinggi-tinginya. Dengan demikian rekayasan nilai dapat diartikan sebagai :

  1. Melakukan kajian dengan menjamin fungsinya tetap seperti yang diinginkan.
  2. Fungsi menjadi tolak ukur dari pencarian alternatif pemecahan masalah.
  3. Selain adanya kriteria biaya rendah, juga didapatkan kinerja yang tinggi.
  4. Optimas biaya dan kinerja untuk mendapatkan manfaat bersih yang besar.

Proses rekayasa nilai membutuhkan seorang yang profesional/tim dapat bertindak sebagai konsultan rekayasa nilai, dengan kemampuan sebagai berikut :

  1. Mampu mengoptimalkan biaya yang diperlukan dengan tetap menjaga efektivitas instalasi proyek yang dikerjakan.
  2. Mampu mengalokasikan dana dan waktu yang diperlukan sesuai dengan tujuan dan sasaran proyek.
  3. Mampu menggunakan manajemen perencanaan yang matang dalam penentuan efektivitas pemecahan masalah yang dihadapi.
  4. Mampu menggunakan tinjauan rekayasa nilai dalam multi disiplin ilmu.
  5. Mendokumentasikan hasil yang diperoleh guna inovasi di masa datang.

Pelaksanaan rekayasa nilai dilakukan dengan waktu tahapan sebagai berikut :

  1. Pada tahapan selama atau segera setelah detail design engineering belum diserahkan kepada kontraktor, di mana tanggung jawab studi adalah pemilik proyek. Konsultan rekayasa nilai yang ditunjuk oleh pemilik proyek melakukan penyempurnaan desain serta mencari alternatif lain, baik jenis dan spesifikasi material ataupun dimensi dari instalasi yang akan dibangun tanpa mengurangi fungsi instalasi yang diinginkan.
  2. Pada tahapan selama atau sebelum pelaksanaan konstruksi, dengan tanggung jawab kontraktor. Setelah menerima dokumen kontrak yang terdiri atas spesifikasi teknis dan gambar-gambar kerja, kontrakror mengevaluasi penggunaan material, baik spesifikasi, jenis maupun dimensinya berdasarkan pengalaman kontraktor melakukan pekerjaan sejenis. Bila hasil evaluasi diperoleh penghematan biaya, maka pemilik proyek memberikan bonus kepada kontraktor sebagai jasa tata usahanya melakukan penghematan.

Proses rekayasa nilai dilakukan dalam kerangka sistematis sehingga hasil akhir yang dicapai sesuai tujuan yang direncanakan, dengan cara-cara sebagai berikut:

  1. Melakukan identifikasi masalah dengan mengumpulkan informasi dan data dari perencanaan yang telah ada  ebelumnya serta dari dokumen perencanaan proyek yang sedang ditangani. Kemudian, dilakukan perumusan masalah berdasarkan fakta-fakta yang didapat dari identifikasi masalah.
  2. Mengkaji obyek di mana rekayasa nilai hendak dilakukan dengan acuan fungsi dari instalasi tetap, bahkan kalau dapat meningkat. Lalu, dihitunglah biaya alternatif sebagai hasil kajian terhadap fungsi obyeknya.
  3. Melakukan analisis biaya versus fungsi terhadap beberapa alternatif untuk mendapatkan solusi terbaik dari segi biaya, fungsi dan kinerja instalasi/obyek.
  4. Setelah didapatkan solusi terpilih, hasil rekayasa nilainya dikembangkan dan diverifikasi terhadap standar-standar yang berlaku serta pengalaman-pengalaman lain yang telah dilakukan sebelumnya.
  5. Kemudian biaya rekayasa nilainya ditetapkan dengan tambahan pertimbangan-pertimbangan teknis.
  6. Pada akhirnya, hasil rekayasa nilai didokumentasikan dan dipaparkan
    kepada pemilik proyek untuk memperoleh persetujuan.

Dalam membandingkan suatu obyek dengan obyek alternatif, biasanya dibuat kriteria sebagai acuan pemberian scoring berdasarkan tingkatan manfaat.

 

Dosen Pengampu : Ibu Iis Rostiawati, S.E., M.M.

Source :

Husen, Abrar. 2011. Manajemen Proyek. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Print Friendly, PDF & Email